Kapanlagi.com - Halo guys, pernah mendengar kata ajojing? Atau mungkin istilah kopi darat atau wakuncar? Yap, istilah-istilah tadi adalah istilah bahasa remaja zaman papi mami kita di tahun 70-an. Nah,gimana sih perkembangan bahasa gaul mulai saat itu?

Saat tahun 70-an terjadi perbahan penggunaan bahasa Indonesia baku dalam percakapan remaja sehari-hari. Seperti ajojing, yang berarti berdansa atau bergoyang. Saat itu adalah masa-masa trennya musik disko, yang sempat dipopulerkan grup musik ABBA. Kemudian kopi darat yang artinya kumpul bersama, dan wakuncar yang merupakan singkatan dari waktu kunjung pacar dan masih banyak yang lainnya.

Pada tahun 70-an, juga muncul istilah-istilah aneh dalam bahasa remaja yang sering digunakan para pecandu untuk berkmunikasi dengan sesamanya untuk menghindari orang lai mengetahui keberadaan mereka. Lahirlah pula istilah seperti sakaw, putaw dan lain sebagainya.

Pada awalnya bahasa-bahasa slang atau gaul ini hanya digunakan sebagai komunikasi pada suatu komuntas tertentu saja. Lama kelamaan kebiasaan itu mulai ditiru oleh anak-anak remaja usia belasan tahun, bahkan menjadi semakin bervariatif kosakatanya. Jika anak-anak muda tidak menggunakan bahasa gaul ini, mereka merasa ketinggalan jaman, kuno, nggak gaul, dlsb. Bahkan menurut kamus bahasa gaul sendiri, bergaul itu artinya supel, pandai berteman, nyambung diajak ngomong, periang, cerdas, dan serba tau info-info yang aktual, tajam dan terpercaya.

Dari tahun ke tahun, ragam bahasa gaul ini mengalami banyak perubahan sesuai dengan perkembangan zamannya masing-masing. Tetapi ada ciri khusus yang mencirikan bahasa remaja, yaitu singkat, lincah dan kreatif. Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek.  

Oleh: Riyani I (kpl/rth)