Kapanlagi.com - Remaja adalah masa pencarian jati diri dan bila tidak mempunyai landasan yang kuat akan mudah terombang-ambing oleh lingkungannya. Mereka akan mencontoh apapun yang ada disekelilingnya untuk membentuk suatu image yang mungkin akan berubah seiring dengan perkembangannya. Teman adalah salah satu faktor yang akan membentuk perilaku remaja.

Kalian memiliki banyak teman kan, Bro? Pernah merasa tidak saat teman kalian memiliki suatu benda yang sangat menarik kalian ingin memilikinya juga, atau saat teman kalian memiliki penampilan yang keren, kalian juga ingin memiliknya juga. Atau bahkan teman kalian bilang kalau merokok itu keren dan kemudian kalian juga ingin terlhat keren dengan merokok. Itulah remaja, Bro.

Namun terkadang ada suatu saat ketika para remaja ingin menerapkan pola hidup yang tidak mencerminkan dia sama sekali, misalnya dia adalah anak dari keluarga kurang mampu, tapi teman-temannya adalah dari kelas atas semua. Namun karena ingin berpenampilan seperti teman-temannya tersebut akhirnya dia melakukan segala cara, sehingga tak jarang seorang remaja akan terjerumus ke dalam masalah kenakalan remaja, seperti mencuri, menjadi PSK dsb.

Bro, keadaan seperti itu disebut dengan demonstrative effect. Seperti yang dilangsir dari laman jevuska.com, pengertian demonstrative effect adalah suatu pola hidup yang memperlihatkan penampilan yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya demi gengsi dan prestise.

Jadi jika teman-teman kalian mayoritas adalah peminum minuman keras dan mereka menunjukkan bahwa dengan kegiatan itu akan terlihat sangat keren, maka bila kalian tidak memiliki pegangan yang kuat berupa pengetahuan mengenai baik buruknya kalian akan dengan mudahnya ikut bersama mereka.

Oleh: Yoga Mahendra
Sumber:
http://jevuska.com?2010/12/14/juvenile-delinquency-kenakalan-remaja/
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23856594

(kpl/rth)