Umar, yang juga merupakan anak korban broken home tidak pernah putus asa untuk menjalani kehidupannya. Anything will do, bahkan mengamen pun untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Remaja berumur 13 tahun itu sudah menjalankan kegiatannya itu sejak setahun yang lalu, dengan berkeliling bersama teman-temannya ataupun terkadang mangkal di alun-alun Kraksaan Probolinggo untuk mengumpulkan uang receh.
Seperti yang dilangsir dari laman wartabromo.com, dia mengaku sering bolos sekolah karena harus mengamen. Biasanya dia berangkat ngamen sekitar pukul 06.30 dan pulang pada pukul 18.00. penghasilan Umar mengamen dalam satu hari adalah 35 ribu rupiah.
Ibu Umar yang sudah lama ditinggalkan oleh suaminya tidak pernah melarang dia untuk mengamen karena kesulitan ekonomi dan itu bisa membantunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kepala sekolah di tempat Umar sekolah Basuki Hadi Sucipto akhirnya mengetahui keadaan Umar dan mengangkatnya menjadi anak angkat. Selanjutnya Umar pun dikirim ke Ponpes Nurul Daíwah desa setempat. Tujuan dari Basuki adalah agar Umar mempunyai masa depan yang baik.
Live your life, Bro. Apapun kesulitannya pasti ada jalan untuk melewati dan menyelesaikannya.
Oleh: Yoga Mahendra
Sumber: http://wartabromo.com/2013/11/20/kisah-si-umar-sekolah-nyambi-ngamen-karena-broken-home
(kpl/rth)