Pastinya kamu tahu kalau tawuran itu enggak ada gunanya, kalo alesannya cuma karena solidaritas sebenarnya banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah dalam lingkungan sosial para remaja cowok, khususnya. Sebenernya, apa aja sih penyebab terjadinya tawuran antar pelajar itu?
Seperti yang dilansir wordpress.com, faktor terjadinya tawuran dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu kecil, sedang, dan besar. Faktor yang kecil yaitu kurangnya kesadaran remaja mengikuti norma-norma di masyarakat, faktor sedang karena kondisi belajar mengajar di sekolah yang membosankan, jadi para pelaku tawuran melampiaskan ěkebosananî mereka dengan tawuran. Faktor besarnya adalah masalah kondisi ekonomi dan kemiskinan.
Penyebab lain terjadinya tawuran berdasarkan lansiran fikarhomeschooling.net adalah rasa setia kawan yang berlebihan. Contohnya, murid sekolah A diserempet oleh motor yang dikendarai anak sekolah B, karena mereka nggak terima atas kejadian itu bisa saja terjadi tawuran. Guys, setia kawan boleh-boleh aja, tapi kalo kamu sampe kepancing emosi dan tawuran, wah, nggak banget!.
Alasan yang nggak kalah mengejutkan dilansir oleh anneahira.com yaitu tumbuhnya jiwa premanisme pada remaja cowok khususnya. Anak-anak baru gede jaman sekarang nggak takut lagi mendemonstrasikan kekerasan fisik asal masalah cepet selesai lho, Guys, dan ini sangat memprihatinkan. Acara-acara di televisi yang kadang lolos pengawasan disebut memicu remaja mempunyai sifat seperti preman.
Dilihat dari sisi manapun, tawuran jelas-jelas nggak ada gunanya, Guys. Kalau pengen dipandang sebagai remaja cowok yang baik maka tunjukkan sikap yang seharusnya, bertanggung jawab, selalu berpikir positif dan tidak merugikan orang lain.
Oleh: Anna Priaganda
(kpl/rth)