Kapanlagi.com - Sudah kodrat cewek untuk selalu ekstra memperhatikan penampilan. Tak jarang dari mereka yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempercantik diri mereka. Namun bagaimana bila mereka memiliki khawatir yang berlebih terhadap penampilan mereka, sehingga akan berada sangat lama di depan cermin untuk memastikan bahwa tidak ada yang cacat dari penampilan mereka, Gals?.

Yang penting, waspadai tindakan seperti itu merupakan salah satu gangguan mental yang disebut dengan Body Dysmorphic Disorder (BDD). Namun tidak semuanya pemerhati penampilan terkena gangguan tersebut ya, Gals.

BDD merupakan suatu penyakit dimana penderitanya akan merasa sangat tertekan karena selalu memikirkan penampilannya dari cacat sekecil apapun. Mereka sangat memperhatikan penampilan dan sangat takut memiliki suatu kelainan. Tentunya akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari bukan bila yang dipikirkan hanya penampilan saja, Gals.

Berdasarkan langsiran dari laman kidshealth.org, diketahui BDD pada umumnya akan mulai kelihatan sejak seseorang (baik pria maupun wanita) memasuki masa remaja. Bahkan bisa juga sudah ada sejak kecil tetapi belum terdeteksi. Pada masa remaja itulah, seseorang akan semakin memperhatikan perubahan yang terjadi pada dirinya semisal ukuran dan bentuk tubuh.

Beberapa gejala gangguan tersebut antara lain seperti yang dilangsir dari halaman yang sama, yaitu antara lain:

-Mengalami depresi, bahkan kemungkinan terburuk mereka akan bunuh diri
-Menghabiskan 1-5 jam setiap harinya hanya untuk mengurus penampilannya. Hal ini sering dilakukan karena penderita BDD takut dianggap cacat oleh orang lain.
-Menghindari keramaian dan penurunan fungsi sosial. Penderita BDD melakukan hal ini karena takut diperhatikan oleh orang lain.
-Punya kepercayaan diri yang kurang serta konsep diri yang negatif.

Itulah beberapa gejala yang timbul bila seseorang mengalami BDD, Gals. Segera atasi bila gangguan tersebut tiba-tiba kalian alami. Hubungi psikiater untuk mendapatkan solusi yang terbaik sehingga dapat membantu mengatasi gangguan tersebut.

Oleh: Yoga Mahendra

Sumber:
http://kidshealth.org/PageManager.jsp?dn=GirlsHealthDotGov&lic=175&cat_id=20863&article_set=22194&ps=204

(kpl/rth)