Perkembangan komputer diawali pada saat perang dunia kedua yang dibuat secara spesifik untuk tugas tertentu. Setiap komputer memiliki Program Kode Biner yang berbeda yang dinamakan sebagai bahasa Mesin (Machine Language) dan menggunakan tube vakum yang mengakibatkan komputer pada waktu itu berukuran besar.

Adapun komputer pada generasi kedua, tube Vakum telah digantikan oleh Transistor, dan telah terjadi pula pengembangan Memori anti magnetik. Komputer Generasi Kedua menggantikan Bahasa Mesin dengan Bahasa Assembly yaitu bahasa yang menggunakan singkatan-singkatan untuk menggunakan Kode Biner. Selain itu, juga dilengkapi dengan komponen-komponen yang dapat dipadukan dengan komputer, seperti: Printer, Disket, Memori, Sistem Operasi dan Program.

Pada waktu itu juga sudah bermunculan bahasa pemprograman untuk menggantikan kode mesin yang rumit dengan kata-kata, kalimat dan formula matematika yang mudah dipahami manusia, seperti Common Business-Oriented Language (COBOL).

Gals, adapun komputer generasi ketiga, Transistor digantikan dengan Integrated Circuit (IC) yang dikombinasikan dengan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa.

Kemajuan Komputer pada generasi ini yakni penggunaan Sistem Operasi (Operating System) sehingga mesin bisa menjalankan berbagai program yang berbeda dalam waktu bersamaan secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi Memori Komputer.

Pada Komputer generasi keempat, komputer telah menggunakan Large Scale Integration (LSI) yang memiliki kemampuan untuk memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Adapun ciri lainnya adalah dikembangkannya Komputer Mikro yang menggunakan Micro Processor dan Semiconductor yang berbentuk chip untuk memori komputer.

Komputer generasi kelima, Komponen yang akan digunakan adalah VLSI (Very Large Scale Integration) yang didesain dan  dikembangkan sehingga dapat menterjemahkan bahasa manusia.

Oleh: Arlina

(kpl/rth)