Nah, kalau sudah masalahnya sensitif gini, bener-bener harus jaga mulut dan bahasa ya. Kita juga harus terus lapang dada dan objektif. Kalau gak, rame deh kayak pasar.
Ternyata materi yang kontroversial tuh emang bikin belajar jadi gak tenang ya. Ada aja yang ngehalangin, ada aja yang bikin kita ragu buat belajarnya iya kan? Makanya, kamu juga harus tahu. Gimana harus bersikap dan menanggapi opini orang lain kalau pas kita di kelas eh, gurunya nyinggung yang sensi.
Kalau menurut www.tolerance.org, toleransi tentu hal yang penting. Kalau bisa isu tersebut jangan terlalu besar. Jadi kita bisa memecah isu jadi beberapa bagian atau hanya berbicara tentang salah satu cabang dari isu tersebut. Tentu karena kita ngebahas sesuatu yang labil, kita gak bisa sembrono dong ya.
Kalau kamu emang niat ngutarain pendapat atau opini kamu temands, kamu harus punya fakta, bukan melulu opini. Ternyata berdasarkan chroniclevitae.com, ngajar sesuatu yang kontroversial punya tekanan tersendiri bagi guru kamu lho. Makanya kamu juga harus dengerin penjelasan guru kamu dan jangan gampang emosi atau meloncat pada kesimpulan tertentu tanpa mendengar sampai habis.
Menurut www.sheffield.ac.uk, memang ada beberapa hal yang dianggap cenderung kontroversial. Apalagi kalau kelas kita itu anaknya heterogen. Isu yang sensitif itu diantaranya ras, agama, HIV, pelecehan seksual, kesehatan mental, dan banyak lagi deh.
Ingat perbedaan itu memperkaya lho bukan memecah belah. OK kawand?
By: Ananda
(kpl/rth)