Kapanlagi.com - Gals, kamu pasti sudah paham kan tentang riwayat pendidikan di Indonesia?. Awalnya sekolah yang ada cuman buat para pendatang dari Eropa dan warga Belanda sendiri. Tapi politik etis mengubah semuanya dan mulai deh muncul bermacam-macam sekolah yang ditujukan buat berbeda kalangan di Indonesia.

Menurut gilangswarasukma.blogspot.com, ada dua jenis sekolah waktu itu tuh Sis, yang pertama sekolah pemerintah belanda sementara yang kedua adalah sekolah swasta. Nah, Sekolah pemerintah ini misalnya HIS atau Holland-Inlandsche School yang diperuntukkan buat bangsawan pribumi dan AMS (Algemeene Middelbare School). Lah, kalau sekolah swasta, ada sekolah agama seperti sekolah Kristen dan Katolik, terus sekolah Muhammadiyah, dan Taman Siswa.

www.kaskus.co.id juga melansir kalau pada jaman itu juga didiriin sekolah buat para keturunan Cina. Namanya HCS atau Hollandsch-Chineesche School, sekolah ini didiriin buat nandingin sekolah berbahasa Mandarin Tiong Hoa Hwee Koan. Meski niatnya mau nandingin, peminatnya gak sebanyak sekolah berbahasa mandarin.

Kalau ada HIS yang setara sama sekolah dasar, jaman Belanda juga ada sekolah dasar lain, namanya MULO atau Meer Uitgebreid Lager Onderwijs yang artinya Pendidikan Dasar Lebih Luas. Kalau sekarang nih, MULO setara sama SMP Sis. Nah, buat para guru yang mau ngajar ke HIS atau MULo, ada sekolah buat para guru juga.

Berdasarkan dindaresky.wordpress.com nih Gals, sekolah guru Belanda buat pribumi namanya HIK (Holandsche Indische Kweekschool). Lah, kalau Europeesche Kweek School cuman buat orang Eropa, pribumi, atau Arab yang mahir banget bahasa Belandanya. Nah, selain guru pendidikan tinggi lainnya tersedia buat mereka yang tertarik sama bidang Kesehatan. Ada STOVIA atau School tot Opleiding van Indische Artsen yang menyediakan tenaga medis untuk pribumi.

Nah, itu dia tuh macam sekolah di masa penjajahan kolonial Belanda. Sebenernya nih masih banyak yang lain, tapi rata-rata macemnya sama lah Gals.

By: Ananda

(kpl/rth)