GIRLS SEKOLAH DAN PENDIDIKAN

Bahasa Daerah Menantang Jaman

Senin, 26 Oktober 2015 13:22

Bahasa Daerah Menantang Jaman
nanafadjar.wordpress.com




Kapanlagi.com - Gals, emang sih, yang namanya jaman sekarang tentu udah jaman modern. Tapi inget ya Gals, kita jangan sampai lupa sama budaya sendiri. Banyak lho para orang asing yang datang ke Indonesia dan belajar bahasa Indonesia serta budayanya seperti bahasa daerah dan tariannya. Lalu kamu gimana nih?

Makanya jangan lupa buat ikutan melestarikan materi penting satu ini ya. Dalam aceh.tribunnews.com diungkap kekhawatiran pemerintah terhadap banyaknya siswa yang beranggapan bahwa bahasa daerah itu gak penting akhirnya akan mengakibatkan kita jadi bangsa yang udah lupa kulit asli. Nah, makanya bahasa daerah lestari terus di kurikulum kita sebagai muatan lokalnya.

badanbahasa.kemdikbud.go.id juga ngomong nih, kalau demi pembelajran bahasa daerah yang lebih mengena, akhirnya banyak strategi pembelajaran yang proaktif biar kita-kita juga jadi suka belajarnya. nah, contohnya nih, mulai ada pelajaran yang bersifat semi-permainan, banyak permainan kata didalam belajar bahasa daerah seperti penggunaan skrebel dan TTS, dan lainnya.

Meskipun seringkali kita bercakap-cakap dalam bahasa daerah kita masing-masing, apalagi di daerah asal, maka kita tidak terlalu memerlukan pelajaran bahasa daerah yang intensif mengingat udah banyak masukannya. Tapi bahasa daerah ternyata juga udah kewalahan bersaing dengan penggunaan bahasa Indonesia dan Inggris.

Coba deh, berapa banyak film di Indonesia yang mengangkut budaya daerah? Susah sekali ditemui di televisi kita kan?. Makanya bahasa daerah jadi lumayan langka. Makanya aceh.tribunnews.com juga tidak menyepelekan arus globalisasi yang makin bikin nasionalisme kita tipis ini.

Seperti yang dilansir bahasa.kompasiana.com, pengajaran 3 bahasa negeri di negeri ini juga penuh dilema. Bahasa Indonesia, Inggris, dan daerah punya tempat dan kapasitasnya masing-masing nih di kurikulum kita. Kamu sendiri gimana nih Gals. Penting semua kah? Atau memang ada yang kurang penting?.

By: Ananda


(kpl/rth)