GIRLS SEKOLAH DAN PENDIDIKAN

Ribetnya Bikin Kurikulum

Kamis, 12 November 2015 10:27

Ribetnya Bikin Kurikulum
https://wallpaperscraft.com




Kapanlagi.com - Wah, kurikulum kita ganti lagi ya Girls. Tentunya ada perubahan di sana-sini dong ya. Tapi, jangan sampai kamu ngerasa kalau kurikulum dibuat dengan begitu mudahnya sampai akhirnya kurikulum kita jadi cepat berganti kayak gitu.

Kalau kamu mau tahu, ternyata bikin kurikulum tuh asli ribetnya. Udah gitu, nggak singkat dan butuh kerjasama banyak ahli lho. Jadi kurikulum bukanlah karya tunggal sang menteri pendidikan, tapi hasil kerjasama banyak tokoh pendidikan.

Berdasarkan en.wikipedia.org, kurikulum tuh cakupannya luas banget. Di dalam situ ada pelajaran apa aja yang bakalan kamu pelajari, cara guru ngajarin dan menilai, lama kamu belajar, sampai evaluasi kurikulum tersebut nantinya.

Wah, hal yang kayak gitu semua tentunya jadi sangat sulit kan. Dalam www.fao.org, ternyata disebutkan kalau sebelum membuat kurikulum, sang penggagasnya harus mengadakan sebuah penelitian dulu.

Penelitian yang diadakan tuh didasarkan atas evaluasi kurikulum terdahulu. Kalau udah, para penggagas bakalan mencari kandidat yang dianggap bisa memberikan solusi. Kalau udah dicari solusinya lalu menentukan langkah apa aja yang harus diambil terus apa saja yang bisa menjadi pendukungnya nih Gals. Tentunya prosesnya nggak cuman sehari dong, tapi panjang banget loh Cantik.

ayuginanjar.blogspot.com mencatat bahwa yang bikin repot adalah semua pertimbangan yang harus dimasukkan dalam pembuatannya tuh Gals. Nah, ternyata para ahli ini harus mempertimbangkan sumber daya alam dan manusia, anggaran, lingkungan, nilai-nilai masyarakat, tuntutan dari dalam dan luar negeri, dan masa implementasi. Wah, mereka harus berdebat panjang dan mempertimbangkan banyak aspek untuk membuat kurikulum yang masih harus diujicoba.

Nah, udah tahu kan kalau ternyata kurikulum tuh ribet dan complicated banget? Apa kalian mau jadi salah satu dari para orang pintar yang bisa mengembangkan kurikulum? Yuk, kita belajar dulu yang rajin.

By: Ananda

(kpl/rth)