GIRLS LIFESTYLE

10 Tragedi Sejarah Olahraga

Selasa, 19 Agustus 2014 21:26

10 Tragedi Sejarah Olahraga
Ilustrasi © Reuters




Kapanlagi.com - Friends, tahu nggak kalau ternyata banyak hal-hal yang buruk terjadi semasa olahraga berkembang di dunia lho! Waduh apa aja ya kawands? Nah, ini dia 10 tragedi yang nyesek banget seperti yang dilansir Forum Kompas.com friends.

Jadi yang pertama tragedi kekerasan antar suporter yang terjadi saat final piala Eropa 1985 di stadion Heysel, Belgia friends. Pendukung Liverpool menyerang Suporter Juventus yang mengakibatkan 39 orang meninggal dunia. Akibatnya federasi sepakbola Inggris, FA melarang seluruh klub Inggris untuk mengikuti kejuaran-kejuaraan di tingkat Eropa selama 5 tahun.

Tragedi sama terjadi di Kayseri Ataturk yang pada tahun 1967 yang mengakibatkan 40 suporter tewas terinjak. Wah serem juga ya kawands. Terus 2001 silam di Ellis Park Afrika Selatan, 43 orang tewasterinjak akibat suporter yang mamaksa masuk ke dalam stadion yang udah jelas udah penuh.

Terus ada kebakaran stadion Valley Parade yang mengakibatkan 56 jiwa melayang kawands.FA pun akhirnya ngeluarin peraturan yang melarang penggunaan kayu sebagai bahan bangunan stadion di seluruh Inggris. Kematian masal akibat terinjak terjadi lagi friends. Januari 1971, 66 jiwa melayang akibat teriakan kemenangan yang mengundang kembali suporter yang telah keluar stadion.

Sama dengan tragedi Ibrox, tragedi Luzhniki juga memakan tak kurang dari 340 korban. Ada juga kerusuhan sama di Port Said Mesir pada Januari 2012 dan stadion Hillsborough pada April 1989.

Yang terakhir, tragedi Accra Sport pada Mei 2001 akibat laga derbi Accra Hearts of Oak Sporting Club dan Asante Kotoko yang mengakibatkan sekitar 127 orang meninggal.Dan tragedi terburuk stadion Lima yang merenggut 328 jiwa dan gelombang kerusuhan di jalan-jalan kota Peru selama beberapa hari.

Tragedi yang udah berlalu jadi pelajaran buat kita ya guys. Kita harus jadi suporter yang fair dan nggak egois maksain kemauan kita aja. Yah, jangan sampai tragedi itu malah berulang ya.

By: Ananda

(kpl/rth)



READ MORE